Dikutip dari berbagi sumber gak jelas yang copy paste-nya dimana-mana, nemu ini :
Sesorang yang tulus itu nggak neko-neko untuk menujukkan perasaanya. dalam hatinya, dia cuma mau kamu tahu isi hatinya dari sikap dan perhatiannya yang tulus, meski sering tak sadar akan hal ini.
Ia tak pernah tahu apa alasan ia mau jadi pendampingmu, padahal seringkali kamu marah saat ia tak pernah bisa menjawab detail mengapa ia mencintaimu.
Ia tak pernah mengajakmu keluar rumah saat malam, sebab ia lelaki baik yang tak rela kehormatanmu terampas oleh khalwat yang penuh dosa.
Ia berusaha selalu ada saat kamu butuh, meski harus ia sita waktu untuk dirinya. Sebab ia terus ingin menjaga hatimu dengan candaan jaim yang sering kamu bilang garing dan nggak mutu.
Ia tak pernah bisa menatap matamu dan wajahmu terlalu lama, bahkan sering ia menunduk ketika berbicara denganmu. Ia lakukan karena kamu adalah sesuatu berharga yang tak pantas ditatap mata jalang yang merusak kehormatanmu dengan zina mata.
Tiap detik dalam hidupnya ia merasa terbakar dosa. Betapa dirimu mengisi hatinya, dan setan berusaha memasukkan sosokmu lebih dalam dan menyingkirkan kecintannya pada Allah.
Seringkali ia merasa tak pentas bersanding denganmu, maka ia seringkali menangis dan menjerit dalam hatinya. Saat ia melihatmu bersanding dengan yang lain, satu-satunya dalam hatinya adalah meninggalkanmu sejauh-jauhnya untuk mengembalikan perasaannya.
Tiap hal sepele dan remeh yang terlewati tapi terlupa olehmu begitu saja, ia selalu mengingat tiap detail kejadian tersebut, bahkan ia simpan dalam tulisan dan puisinya yang ia tunjukkan pada Tuhan.
Kamu berharap selalu bersamanya tiap detik, tiap saat, dan setiap hari agar ia juga terus menghubungimu, padahal tak sadarkah kamu bahwa ia hanya berusaha selalu menjaga jarak agar terhindar setan yang terus menghasut??? Bukan berarti ia membencimu.
Ia selalu berusaha untuk tahu dirimu, meski kamu nggak pernah ingin tahu hal luar biasa dan istimewa apa yang ada dalam dirinya
Ia melakukan segalanya tanpa pamrih, sebab hanya Allah yang patut membalas pengorbanan, meski ia tahu kamu mungkin tak pernah bisa ia dapatkan.
Ia tak pernah sudi menjadikanmu kekasih dan pacar, sebab ia ingin menjadikanmu pengantinnya. Menjadi ibu ayah bagi anak-nakamu. Berjalan bersama dalam rumah tangga penuh berkah, bukan sebagai sepasang kekasih yang hanya akan menodai diri dengan dosa yang indah karya setan.
Mungkin kamu tak pernah sadar, bahwa ketika kamu ingin ia terlihat sebagai sosok romantis yang sempurna, dalam jiwanya ia telah berulang kali berbohong, sebab kamu tak pernah memberikannya kesempatan untuk menjadi dirinya. Dan kamu dengan sengaja membunuh jiwanya.
Ia datang dan pergi seperti hantu. Tanpa kamu minta ia untuk menemanimu, padahal kamu tak pernah berharap ia datang, ia akan datang. Ikatan perasaan itu adalah hal yang ajaib mahakarya Allah.
Ia mencintaimu, maka ia akan terus memarahimu saat kamu lupa menjaga kehormatanmu, sebab ia tak ingin Allah membencimu karena lalai akan kehormatanmu. Kehomatanmu adalah suci dan nilainya sangat berharga di mata Allah.
Ia tak pernah bisa memanggilmu sayang jika kamu bukan mahramnya, sebab panggilan itu akan merendahkan kehormatanmu, meski kamu sangat menginginkannya memanggilmu seperti kebanyakan orang.
Ia takkan memberimu mawar, cincin atau simbol lebay ala sepasang kekasih sebelum terikat pernikahan, sebab dirimu terlalu berharga untuk dibeli dengan materi tersebut. Bukan karena dia pelit, tapi ia menundanya setelah pernikahan.
Hal terkonyol adalah kamu berharap dia ‘nembak’ dan menjadikanmu kekasih, padahal dia bisa mengungkapkan lebih dari itu. Berdoalah agar ia berkata,”Wolud you marry me?”