Senin, 22 Desember 2014

Tri wulan

Terima kasih untuk tiga bulan ini....
Kutemukan sgala yang tak pernah kualami sebelumnya
Satu kata ridho orangtua
Kutapaki kehidupan baru
Pencapaian terindah tahun ini adalah melepaskan
Apa yang tak seharusnya kupertahankan
Tapi setidaknya ini kan jadiku bekal
dipersimpangan ...
Terus melaju
Tak ada pilihan selain terus berjalan
Terima kasih...
President university...
UI
Trans7
IpB
BI
Mugo

Jumat, 05 Desember 2014

Mangrove

Tak hanya sebagai pelindung dari bahaya
abrasi, hutan mangrove ternyata bisa
dimanfaatkan sebagai sumber pangan yang
sarat nilai gizi.
Naiknya harga sembako ikut mempengaruhi
turunnya konsumsi gizi masyarakat. Alhasil,
masalah kekurangan gizi banyak melanda
masyarakat. Masyarakat akhirnya mengambil
jalan pintas dengan memanfaatkan makanan
kadarluarsa. Cara itu justru makin menyulitkan
masyarakat untuk mendapat pangan yang
cukup gizi.
Jika mau lebih berkreasi, masih banyak sumber
pangan yang bernilai gizi, dan tak pernah
terpikirkan oleh khalayak umum. Hasil dari
hutan mangrove, misalnya. Hutan ini banyak
menghasilkan sumber pangan bernilai gizi
tinggi.
Selama ini, Mangrove atau lazim disebut
sebagai hutan bakau, sebagai sarana
perlindungan terhadap abrasi, pemanfaatan
kayunya, hingga pencegah penyakit malaria.
Letaknya yang berada di garis pantai, menjadi
daerah sumber resapan air yang potensial.
Selain itu, mangrove banyak menjadi habitat
flora dan fauna yang menembah kaya
ekosistem pantai..
Luas hutan mangrove di Indonesia sendiri
merupakan yang terbesar di dunia. Ini
dikarenakan bentuk negara Indonesia yang
merupakan negara kepulauan. Dimana
Indonesia memiliki luas perairan yang lebih
besar ketimbang luas daratannya.
Tak hanya untuk bahan industri kayu,
mangrove ternyata bisa menghasilkan sumber
alternatif pangan. Contoh buah mangrove yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan
misalnya, buah Api-api dan buah Pidada.
Ialah Ida Farida yang secara kreatif
memaanfaatkan buah mangrove sebagai
sumber pangan. Warga desa Pantai Sederhana,
Kecamatan Muara Gembong ini memodifikasi
buah mangrove semisal api-api, dan pidada
menjadi berbagai olahan makanan.
Hasil olahan buah Api-api dan buah Pidada
dapat berupa bolu, puding, bapao, ketimus,
donat. Tak hanya makanan, buah olahannya
pun dapat berupa minuman. Sirup, jus, dawet,
kolak contohnya. Tak ketinggalan, olahannya
juga bisa menjadi lauk urap, keripik, lumpia.
Yang harus diketahui, untuk mengolah buah
api-api dan pidada menjadi bahan siap makan
tidak boleh sembarangan. Buah ini terdapat
terdapat kandungan senyawa toxic yang cukup
berbahaya bila dikonsumsi manusia, yakni HCN
(asam sianida). Senyawa ini dalam dosis
0,5-3,5 mg/kg berat badan dapat mematikan
manusia. Karena bila berada dalam tubuh
mampu mengganggu enzim sitokrom-oksidase
yang menstimulir reaksi pernafasan pada
organisme aerobik.
Kurang lebih proses pengolahannya seperti ini:
langkah pertama ialah kupas kulit buah lalu
potong menjadi empat, dan dibuang kapas
putihnya. Kedua, masak air hingga mendidih,
lalu masukkan buah hingga terendam dengan
air. ketiga. masukkan abu gosok, aduk hingga
rata. Keempat, pegang dengan tangan apabila
kelihatan setengah matang lalau tiriskan.
Kelima, cuci hingga bersih kulit luarnya Hingga
kelihatan berubah dari warna aslinya. Keenam,
rendam dengan air bersih. Terakhir, ganti air
rendaman lima jam sekali atau apabila air
rendaman berasa pahit, lakukan proses cuci
rendam ini sampai airnya terasa tawar.
“Proses ini kurang lebih memakan waktu dua
hari,” ungkap Ida. Setelah melewati proses
yang panjang, maka bahan setengah jadi itu
pun siap diolah dan dijadikan berbagai resep
modifikasi.
Proses pengolahan yang memakan waktu lama
ini dibutuhkan untuk menetralisir kadar HCN
dalam buah. HCN mempunyai sifat volatile,
yakni mudah menguap dalam suhu rendah,
sehingga aman untuk dikonsumsi. Pengolahan
ini juga bertujuan untuk mengurangi kadar
garam dalam buah. Mengingat buah mangrove
yang habitatnya di pinggir pantai.
Mengenai kandungan gizi yang terdapat dalam
buah mangrove pun bisa dibilang lengkap.
Misalnya, dalam buah Api-api terdapat
terdapat 76,56 gram unsure karbohidrat, 0,9
gram lemak, 4,83 gram protein, 18,52 air.
Dengan kandungan gizi sebesar itu bisa
menjadikan hasil olehan buah mangrove
menjadi makanan bergizi dan menyimpan
banyak energi. Selain itu, kandungan dalan
buah mangrove juga bisa dimanfaatkan untuk
mengganti sel-sel yang rusak dan
mempertahankan tekanan osmosis dalam
darah.
Masih Sebatas Lokalitas
Sejarah mencatat sejak abad ke-16, kerajaan
Gowa di Sulewesi Selatan pun telah lebih dulu
mengkonsumsi hasil mangrove. “Sebenarnya
pemaanfaatan olahan buah mangrove ini dari
nenek moyang kita sudah makan,” ungkap Ida.
Masyarakat di pesisir dan kawasan hutan
bakau sendiri telah lama mengkonsumsi buah
mangrove. Namun masyarakat umum belum
banyak yang memanfaatkannya sebagai
sumber pangan alternatif. Penyebabnya, karena
kurangnya informasi tentang manfaat
mangrove sebagai sumber pangan.
Ida, yang merupakan istri seorang pegawai
puskesmas ini juga aktif dalam upaya
menyosialisasikan mangrove sebagai sumber
pangan. Berawal ketika Lembaga Pengkajian
dan Pengembangan Mangrove (LPP Mangrove)
mengadakan lomba masak dengan bahan baku
dari buah mangrove. “Saat itu saya menjadi
pemenangnya,” ungkap ibu tiga anak itu.
Dari awal kemenangannya dalam lomba itu,
Ida sering pergi ke luar kota bersama LPP
Mangrove. Tujuannya untuk menyosialisasikan
hasil resep buatannya yang berbahan baku
buah mangrove. Hingga kini, sudah tiga puluh
resep yang berhasil dirangkum Ida menjadi
buku oleh LPP Mangrove juga dalam upaya
sosialisasinya akan buah mangrove..
“Saya baru pulang dari Sidoarjo untuk memberi
pelatihan. Rencananya akan berangkat lagi ke
Papua,” ungkapnya. Sayangnya, ia batal
berangkat karena buah pidadanya sedang tidak
musim, katanya.
Dalam upaya lebih menegembangkan potensi
pangan mangrove, Ida juga memasarkan
produk buatanya. Namun banyak kendala yang
ia temui. Pertama, karena buah ini musiman,
produksinya pun tidak rutin. Kedua, belum
adanya pihak yang memodali pemasaran
produknya juga menjadi kendala dalam soal
produksi dan distribusinya.
Kini, produksinnya hanya berupa industri
rumahan. Meski sudah ada yang berbentuk
kelompok usaha. “Itu masih di bawah PKK
Muara Gembong,” tambah Ida. Ida hanya
menjual produknya di daerah Muara Gembong
saja. Alasannya, Ida belum mampu menjualnya
ke luar daerah karena terbentur dengan
masalah dana.
Dilihat dari segi ekonomis usaha ini cukup
menjanjikan. Misalnya, Satu botol Sirup Pidada
berukuran 200ml dihargai lima ribu rupiah,
Ditambah dengan masa kadarluarsa yang
mencapai dua bulan tentu akan menjadi sebuah
usaha yang menguntungkan.
Dalam memodifikasi resepnya, Ida mengaku
memiliki pengalaman menarik. “waktu itu saya
ingin membuat dodol pidada, tapi waktu saya
buat adonannya terlalau kental, ya sudah, saya
buat permen aja” kenang perempuan yang
sebelumnya mengajar di Mts di sebelah
rumahnya ini.
Kondisi ekonomi yang semakin menghimpit,
usaha kreatif yang Ida lakukan mestinya bisa
menjadi contoh. Peran aktif pemerintah juga
sangat diperlukan. Disamping untuk
meningkatkan keanekaragaman hayati, juga
dapat memberikan peluang usaha bagi industri
rumahan seperti apa yang dilakukan oleh Ida..
Karena itu, kelestarian hutan mangrove perlu
digalakkan. Mengingat banyaknya alih fungsi
lahan mangrove yang dijadikan lahan
pemukiman, industri, juga pertambangan.
Selain merusak ekosistem pantai, hal tersebut
juga dapat memandulkan sumber pangan
alternatif yang bernilai gizi tinggi. Menjadi
tugas kita untuk menjaga hutan mangrove
terluas di dunia ini.

Khairima

Menikmati jingga yang indah bersanding ilalang
Dan
Tak kan ilalang ditengah bunga
Untuk diri ya... diri
Bagaimana diprioritaskan jika
Prioritas diripun  diabaikan
Workaholic
WorktoKhaliq
n_n enjoy the moment
Akan so sweet pada waktunya n_n

Jumat, 21 November 2014

Special thanks to.....

Terimakasih tlah mengantarku sampai ditengah
Hingga ku tak harus berlelah
Memulai dari awal lagi
Hingga ku tersenyum
Berlenggang melangkah meski tanpamu
18 bulan bukan waktu yang sebentar
Tapi yakinlah semoga apapun yang telah terjadi adalah atas kasih sayangNYA...

Couldn't reach your heart

Aku kangen semester muda . Dimana semua ngalir gitu aja
Aku kangen masa itu
Aku terlalu naif sekarang
Menahan diri
Tapi mungkin itu kesalahan terindahku
Dimana terjaga dari awal sampai akhir
Dimana tak tersentuh hati dan fikiranmu
Dimana saat tanpa syarat berlalu begitu saja
Aku mulai beranjak dari keterpurukan
aku bangun dari tengah
Terimakasih mengantarkanku setengah jalan
hingga kutak harus payah lagi dengan kondisi yang tersulit
Dan diujung semester ini sesuai janjiku
" kelak diakhir kisah ini aku ingin bilang
Dulu aku seneng banget liat kamu dari kejauhan
Duduk disamping kamu
Trus jalan ditangga itu udah lebih dari cukup untuk aku
Tapi Allah menitipkan lebih . Mengujiku dengan kehadiranmu setiap saat
Bahkan langkah ini tak sedikitpun luput dari kehendakNYA
dan akupun percaya kesudahan kisah ini telah terancang sebelum kita bertemu dulu. Saat dimana seharusnya aku mengontrol sekuat hati tentang perasaanku
membunuh setiap jiwa yang lumpuh dengan logika
Melupakan angan yang jelas tak kan tercapai . Karena aku bukan tujuanmu
Karena aku bukan hatimu
Harusnya aku menjadi sahabat yang baik
Yang selalu ada didekatmu
Mendengar ceritamu
Tapi apalah daya aku tak kuat dengan ada di dunia nyata
aku disampingmu tapi aku hanya bagyangan yang entah kau anggap atau tidak aku disitu
Buat apa? Kalo tiap bareng malah asyik chat dengan yang lain ^_^ tapi yasudahlah
swmoga aku duluan yang nikah dengan orang yang lebih mapan kekayaannya. Lebih sayang dan lebih bertaqwa
Semoga ia lebih segalanya dari kamu da kamu mah ga ada apa2nya Aku ga tau .... kata orang aku dimanfaatkan
Bener gak sih kamu sejahat itu?
Piraku :'( tapi kalopun iya
Da akumah apal prinsip idup kamu
Aku sayang kamu semoga mei 2015 aku udah gak sendiri
Aku udah dengan yang bener2 sayang ma aku
aku udah dapet ikhwan yang ngerti dan tidak berkhalwat cyber kayK lo !!!
*_° @+

Minggu, 05 Oktober 2014

Mangrove

Laporan Wartawan Tribun Medan/Ayu Prasandi
TRIBUNMEDAN.com.MEDAN - Salah satu fungsi
mangrove yang masih sedikit diketahui oleh
masyarakat adalah sumber daya tanaman
mangrove sebagai salah satu bahan baku
makanan alternatif.
suriani anggota UMKM desa Palu Purau
mengatakan saat ini pemanfataan sumber daya
mangrove sebagai makanan telah berkembang
sejak dulu dan merupakan salah satu kearifan
tradisional masyarakat sekitar ekosistem
mangrove, namun dalam perekembangannya
masih perlu uji coba lebih lanjut dan perbaikan
baik dalam teknik pembuatan maupun
pengemasannya, sehingga menjadi alternatif bagi
pengelolaan ekosistem mangrove secara
berkelanjutan.
“Beberapa jenis mangrove yang bisa dijadikan
sumber makanan adalah Pidada (Sonnerita spp),
Api-Api (Avicennia spp), Tancang (Bruguiera sp),
serta Bakau (Rhizophora sp), “katanya beberapa
waktu lalu saat acara Forum dan Expo Gebyar
Kuliner Nusantara di Tiara Convention.
Untuk mengolah Buah Pidada, ia kembali
menjelaskan, pilih buah yang sudah matang,
petik dan pilah buah yang tidak berulat, kupas
kulitnya dengan pisau stainless agar tidak
berubah warna, serta ambil daging buahnya
seberat 300 gr tambah air 100 cc lalu blender.
Adapun olahan aneka makanan dari mangrove
diantaranya Sirup Pidada, Selai Pidada, Permen
Pidada, Klepon Api-Api, Kue Kering Sagu Pandan,
Kue Bawang, Putri Salju.(cr3/ tribun-medan.com )
Laporan Wartawan Tribun Medan/Ayu Prasandi
TRIBUNMEDAN.com.MEDAN- Salah satu fungsi
mangrove yang masih sedikit diketahui oleh
masyarakat adalah sumber daya tanaman
mangrove sebagai salah satu bahan baku
makanan alternatif.
suriani anggota UMKM desa Palu Purau
mengatakan saat ini pemanfataan sumber daya
mangrove sebagai makanan telah berkembang
sejak dulu dan merupakan salah satu kearifan
tradisional masyarakat sekitar ekosistem
mangrove, namun dalam perekembangannya
masih perlu uji coba lebih lanjut dan perbaikan
baik dalam teknik pembuatan maupun
pengemasannya, sehingga menjadi alternatif bagi
pengelolaan ekosistem mangrove secara
berkelanjutan.
“Beberapa jenis mangrove yang bisa dijadikan
sumber makanan adalah Pidada (Sonnerita spp),
Api-Api (Avicennia spp), Tancang (Bruguiera sp),
serta Bakau (Rhizophora sp), “katanya beberapa
waktu lalu saat acara Forum dan Expo Gebyar
Kuliner Nusantara di Tiara Convention.
Untuk mengolah Buah Pidada, ia kembali
menjelaskan, pilih buah yang sudah matang,
petik dan pilah buah yang tidak berulat, kupas
kulitnya dengan pisau stainless agar tidak
berubah warna, serta ambil daging buahnya
seberat 300 gr tambah air 100 cc lalu blender.
Adapun olahan aneka makanan dari mangrove
diantaranya Sirup Pidada, Selai Pidada, Permen
Pidada, Klepon Api-Api, Kue Kering Sagu Pandan,
Kue Bawang, Putri Salju.(cr3/ tribun-medan.com )

Sabtu, 09 Agustus 2014

Jingga

Akhirnya kumenemukanmu...

Kamis, 03 Juli 2014

Wake up

Malam itu menjadi saksi lirih hati terurai tanpa gengsi
Ditepi jalan kuluapkan kenyataan
Dan pungkasnya memecah hening seketika....
"Aku tak mengerti 'motif' apa yang ada dalam fikiran kalian. Fikirku tak ada apa apa. Jika dengan mereka kita tahu tujuannya, 100%fisik
lalu bagaimana denganmu?ohh w g cantiq ya -_- trus apa modusnya???
#Entah... orang satu ini kalo ngomong bikin kita mikir dan sadar diri

Dilain kesempatan sambil makan burger...." sudahlah .... tak usah dihiraukan. Cukup fikirkan keluarga. Sahabat yang membuatmu bahagia .ngapain mikirin orang yang g mikirin kita. Cape sendiri !!!
#emmmmpppphhh piso mana piso
.
Nelpon bahas lagi.....
" tapi sekarang udah engga kan?udah sadar kan??
KEBANGETAN kalo masih beljm sadar juga. Kaka nte aja tau koq masa adeknya g pinter2

Lanjut dimotor dlain kesempatan
*cewe mana yg g gr ?!!!!?!!!
#mungkin dia 'hanya' ingin dtemani sekedar berbagi g lebih
Ekkhhh kalo gua sejenis juga pilih2 :p
@@@@ serius amsyong bingit
Dengernya tuh separah itu ya???

Lanjut di telp lagi ujan2
*w g ikut ahhhh ... ati2 hukum '$' masih berlaku
......hmmm ya sih jadi obat nyamuk tapi kan yg penting freee *_°
Konyollll

Dikosan
Jawaban pertanyaanku... kenapa segala cerita hanya padaku. Kesana engga??
****TAKUT TERKONTAMINASI
@@@WAkwekwok bgt jawabannya difikir baxil apa species amoeba yang membelah diri dan menjadi bakteri dalam sehari2 -_-

® mubah bgt ya idupnya sia2
© hmmn ini c udah sibe sibe kelewat mubah
Truz jadi imam yg kayak apa???????

Please stop asking why and focus to make the answer from.... how how how....?????

How about this tears?

Terimakasih Allah pertemukanku dengan orang sekritis ini
Jadikan kesadaran ...meski belum sadar2

Menyibukkan diri dengan illahi
Yang buang waktu

Alhamdulillah
Dan kata terakhirnya saat kegamangan karena ultimatum Bapak,
" Bersyukurlah jika masih ada orang yang mengingatkan....."
#nyeeeesssss banget
Ya Allah ganti dengan yang lebih baik.... yang cinta sama aku yang jadiin aku satu2nya g jelalatan kayk dia

Wake up girl
Sue : kita liat aja .... sejauh mana
Ninu ; kamu terlalu baik untuknya
Gianty : pegang gan omongan w. W lepas kalo dia udah ada.
Cuma waktu teman... yang bisa ngerubah semua.
Mona : ohhh type dia yang kayak gitu °_° sambil bayangin expresinya
Cino : ada tapi setengah.... iya mb klo gda apa artinya selama ini

Napa kisah gua sepihak mulu???
:) emang belum siap!!!!!!!

Sabtu, 28 Juni 2014

Aroma traumatik

Masih inget
Agustus 2012???
Kalo gak polos2 amat gak bakal kumat kayak gini
Harusnya sadar dong dari awal :'(
Duhhhhh nempelnya
Truz lanjut lagi september apa oktober yang subuh2 diparanini
Truzzzz februari 2013 tuh dari sana aja udah banyak clue cuma nutup diri aja gua melakukan pembenaran padahal udah jelas

Trus maret lewat statistika deskriptif daru situ aja udah bisa jadi tolak ukur Donk rim!!!!!!
Seberapa dangkal
Lanjut lagi juni 2013 ngintilin sapa coba... gk lupa kan???
Lanjut lagi juli yang melingker
Ohhhh uas IMK malah mewweekk
Lanjut lagi
pake bebeb bebeban ..... sengaja baca dibelakang layar dan kamu tahu? Didunia nyata dia begitu intens dg yang lainnya
Lagi
Lagi dan lagi puncaknya februari 2014
Bener2 hancur
Yg jadi tujuannya pasti akan diperjuangin mati2an
Sedang gua mati beneran
Ayolah ya Allah
:'(
Gantikan rasa ini aku lelah.....
Ganti dengan yang lebih baik finansialnya
Rupanya
Ahlaqnya
Dan dia memiliki hati untukku seorang.....
Terlalu banyak kesakitan ini
Kenapa aku yang jadi saksi ketika kamu menyukai yang lainnya
Bahkan tak sungkan tuk meminta dukungan.
Dimata hatimu selama ini?
Dimana hatimu saat aku selalu untukmu?
Aku hanya diam dalam rasa sakit terdalam lebih2 tak mungkin ku ungkap setelah semua hancur
kelak kau kan tahu betapa aku mencintaimu sebelum aku sadar bahwa itu kekeliruan terindah dalam hidupku...

Jumat, 27 Juni 2014

At least

Dulu, liat kamu ada aja udah seneng
Atau sekedar duduk sampingan
Atau sekedar jalan bareng di tangga

Konyol yah ...
Waktu berlalu gitu aja ternyata udah semester tua dan belum sadar juga masa kuliahku cuma habis jadi penggemar rahasia
Aaaaammmppppuuuunnn
emang udah niat dari awal gak mau pacaran selama kuliah ...hufh kesampean juga
Alhamdulillah udah semester 5 skip perasaan toh T A lebih nyata depan mata
Tapi kalo yang depan mata c SLR duuuhhh byyyuuuuhhh cemburu da kabogoh ge lain....
Duh panutan sanes sakumaha onam mengkeran
Edas ku kasuat teu kiat ning ge hare hare
Entah.... sampai kapan
Berharap sampai ada yang mengalihkan duniaku lesung pipi itu....

Senin, 23 Juni 2014

Juni....

Tepat setahun menjadi saksi bisu perjalanan petualangan hatinya. Ingin kumaki diri sendiri. Harusnya tak sejauh ini berharap yang telah pasti dengan orang yang tak mengharapkan kita. Terlalu konyol melihat bahkan mendengar decak kagumnya pada wanita lain. Kau anggap aku apa??? Tunggul??!!!

Gak habis fikir. Coba di awal aku baca buku fadlan al ikhwani ....
Allah telah menakdirkan kebaikannya kepadamu.  Bukan karena ada hati bukan karena simpati. Tapi karena Allahlah yang menakdirkannya berbuat baik kepadamu.
Fine....
Kalo dah terlanjur gini harus gimana??? Masa masa kuliah gua harus dctb
Mengerikan tragis banget
Astagfirullah
Sebentar lagi puasa.....
Jaga hati
Jaga fikiran
Keep istiqamah riri

Rabu, 02 April 2014

Ganjar Prasaja

Kamu di laut, aku di gunung, poto pertama kali edit poto .....
Setiap detik saat kusakit, kaulah pelipur laraku
setidaknya dulu aku pernah dicintai oleh orang yang kucintai
tahun berlalu,,, tetap hati terpaut tak terganti
aku hanya ingin berucap terima kasih tlah menjagaku sejauh ini
karena perpisahan itu buatku menutup diri dan hatiku
Setidaknya aku pernah merasakan betapa baagianya cinta pertama meski sesaat
meski tak terulang meski tinggal aku dan kenangan
lirih do'aku mencari sosok lesung pipi itu
yang hangatkan setiap pagiku disudut kelas yang bermahkota senyummu
bilamana kamu ke pelaminan 
Maka gugurlah air mataku
Seketika menyeruat 





aku Selalu berdo'a
semoga Allah isyaratkanku
Agar aku mampu berpijak
Agar aku melangkah
Sudahi .....
Bagai bayang tanpa raga
Takkan pernah nyata
Terimakasih
kini 
waktu yang dinanti 
tlah menghampiri
Do'aku dibayar tunai
perlahan ku ikuti 
kuselami kesadaran hati
Terimakasih tlah menjagaku slama ini
terima kasih tlah menjagaku sejauh ini
karena ukiran kisah ini
jadikan pahatan hidupku lebih berarti





Jumat, 07 Maret 2014

Maret .......#lagi

Tengah malem diiringi lagu "hurt"
Ya Rabb.... engkau telah mempercayakan hambaMu untuk mendapatkan kepastian yang sangat pasti
.....
... tahun lalu tepat maret pula kehadiranya usik relungku
Kini maret kembali lagi
Tanpa pernah ku bayangkan sebelumnya.... ohhhh :'(
Harusnya sadar dari awal

:'(
:'(
Kita jalani saja
#ya .. jalan masing2
:'(
:'(
jangan salah artikan kebaikanku
:'(

Hatiku mikikNya hatimu milikNya
Kita serahkan pada sang pemilik hati ....

Senin, 03 Maret 2014

White flag

I know you think that
Aku tahu kau mengira
I shouldn't still love you, I'll tell you that
Seharusnya aku tak lagi mencintaimu, 'kan
kukatakan itu padamu
But if I didn't say it, well, I'd still have felt it
Namun jika tak kukatakan, aku tetap bisa
merasakannya
Where's the sense in that?
Masuk akalkah itu?
I promise I'm not trying to make your life harder
Kuberjanji takkan berusaha mengusik hidupmu
Or return to where we were
Atau kembali ke masa lalu kita
Chorus
But I will go down with this ship
Namun aku akan dengan dengan perahu ini
And I won't put my hands up and surrender
Dan aku takkan mengangkat tangan dan
menyerah
There will be no white flag above my door
Takkan ada bendera putih di atas pintuku
I'm in love and always will be
Aku jatuh cinta dan akan selalu begitu
I know I left too much mess
Aku tahu tlah kusebabkan terlalu banyak
kekacauan
And destruction to come back again
Dan kerusakan jika kembali lagi
And I caused nothing but trouble
Dan aku hanya bisa memberimu masalah
I understand if you can't talk to me again
Aku mengerti jika kau tak mau lagi bicara
denganku
And if you live by the rules of 'It's over'
Dan jika kau hidup dengan anggapan "semua
sudah selesai"
Then I'm sure that makes sense
Maka aku yakin itu masuk akal
I will go down with this ship
Aku akan tenggelam dengan perahu ini
And I won't put my hands up and surrender
Dan aku takkan mengangkat tangan dan
menyerah
There will be no white flag above my door
Takkan pernah ada bendera putih di atas pintuku
I'm in love and always will be
Aku jatuh cinta dan akan selalu begitu
And when we meet which I'm sure we will
Dan saat kita berjumpa dan aku yakin akan
begitu
All that was then will be there still
Yang akan kulakukan hanyalah diam
I'll let it pass and hold my tongue
Kan kubiarkan ini berlalu dan kututup mulutku
And you will think that I've moved on
Dan kau kan mengira aku tlah melanjutkan hidup

Maret .....

Sedetikpun slalu ada campur tanganNYA dalam hela nafas ini.
Kita tlah sejauh ini bukan karena keinginan kita. Tapi atas ketetapanNYA, semoga kita senantiasa menerima dan bertawakal dalam keikhlasan qadarNYA serta dimudahkan tetap dijalanNYA....
sahabatku tersayang, terimakasih atas luapan kecewa, letupan amarah
Lebih dari buatku tertegun
Kukembalikan segala asa dipenghujung do'aku
Lewat kejujuran kata yang terlontar ini sebagai teguranku yang menyadarkanku atas penghambaan diri yang lalai. Dan kau usik kembali relung ini. Terimakasih tlah ingatkanku ..... dan buatku lebih dekat lagi denganNYA
Karena kesuksesan yang sesungguhnya ialah saat kita mendapatkan sesuatu bahkan kehilangan sesuatu ... segallhal itu menjadikan kita lebih dekat denganNYA..
Alhamdulillah ya Allah.... bangunkan aku untuk selalu jadikanMU cinta dari segala sumber cinta... n_n rf0303.....

Sabtu, 15 Februari 2014

Tak kan tertukar....

Kali nih baru dapet rentetan  makna yang matahin semua.

Dari dulu yang ku takutin tuh
ketika
cape cape namem...
cape cape mupuk ......
Cape cape nyiram....
Dan apa yang terjadi diakhir?
DIPANEN ama orang
:'(
                Dan rumus angin membuka mata hati dan fikiran........
Kemungkinan  benih
yang kau tanam terbang
Lalu ia terjaga disuatu tempat
Dan diwaktu yang tepat pula
Allah mengizinkanmu menuainya
Melebihi apa yang kau jaga
Apa yang kau rawat selama ini...
Ingatlah.... apa yang kau tanam kan kau tuai sendiri hanya untukmu
Dihari yang tepat
Pastinya
Bersabarlah atas janjiNya
*Bunga dibulan Februari
Rima Febrianti

Selasa, 11 Februari 2014

Sepotong hati yang baru

Aku menghela nafas perlahan, bertanya perlahan,
berusaha memutus suasana canggung lima
menit terakhir, “Apa kau baik-baik saja?”
Alysa mengangkat kepalanya, mengangguk.
“Apa kau baik-baik saja,” Alysa balik bertanya
pelan.
Aku tertawa getir. Menggeleng.
Diam sejenak. Sungguh hatiku tidak baik-baik
saja.
Bulan purnama menggantung di angkasa.
Senyap? Sebenarnya tidak juga. Suara debur
ombak menghantam cadas di bawah sana
terdengar berirama. Tetapi pembicaraan ini
membuat sepi banyak hal. Hatiku. Mungkin juga
hati Alysa. Rumah makan yang terletak persis di
jurang pantai eksotis ini tidak ramai. Hanya
terlihat satu dua pengunjung, membawa keluarga
mereka makan malam. Bukan musim liburan,
jadi sepi. Kami duduk berhadapan di meja paling
pinggir. Menyimak selimut gelap lautan di
kejauhan.
“Maafkan aku.” Alysa menggigit bibir. Tertunduk
lagi.
Aku menatap wajahnya lamat-lamat.
“Tidak ada yang perlu dimaafkan. Semua sudah
berlalu. Tertinggal jauh di belakang.” Aku
menelan ludah. Berusaha menjawab bijak—aku
tahu itu bohong, pura-pura bijaksana.
Hening lagi sejenak.
”Sungguh maafkan aku,” Alysa menyeka sudut-
sudut matanya, ”Aku tidak pernah tahu akan
seperti ini jadinya.”
Aku menggeleng, “Kau tidak harus minta maaf,
meskipun seharusnya kau tahu, sehari setelah
kau memutuskan pergi, aku lelah membujuk
hatiku agar tegar, tetapi percuma. Menyakitkan.
Semua itu membuat sesak. Kalimat itu mungkin
benar, ada seseorang dalam hidupmu yang
ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong
hatimu. Alysa, kau pergi. Dan
kau bahkan membawa lebih dari separuh
hatiku.”
Ombak menghantam cadas semakin kencang.
Bulan purnama di atas sana membuat lautan
malam ini pasang. Lautan yang kosong
sepanjang mata memandang, menyisakan kerlip
kapal nelayan atau entahlah di kejauahan.
Jemari Alysa terlihat sedikit gemetar memainkan
sendok-garpu.
“Kau tahu, aku melalui minggu-minggu
menyedihkan itu. Dan yang lebih membuat
semuanya terasa menyedihkan, aku tidak pernah
mengerti mengapa kau pergi. Sesungguhnya aku
tidak pernah yakin atas segalanya, aku tidak
pernah baik-baik saja. Enam bulan berlalu,
hanya berkutat mengenangmu. Mendendang
lagu-lagu patah-hati, membaca buku-buku
patah-hati. Hidupku jalan di tempat.”
“Maafkan aku.” Suara Alysa bahkan kalah
dengan desau angin, matanya mulai basah
menahan tangis.
“Tidak ada yang perlu dimaafkan.” Aku
mendongak keluar, menatap purnama. Berusaha
mengusir rasa sesak yang tiba-tiba menyelimuti
hati. Sudahlah. Buat apa diingat lagi. Kemudian
kembali menatap wajah Alysa, tersenyum, “Kau
tahu, di tengah semua kesedihan itu, setidaknya
saat itu aku akhirnya menyadari, aku tidak akan
pernah bisa melanjutkan hidup dengan hati yang
hanya tersisa separuh. Tidak bisa. Hati itu
sudah rusak, tidak utuh lagi. Maka aku
memutuskan membuat hati yang baru. Ya, hati
yang benar-benar baru.”
Hening lagi sejenak.
Alysa mengangkat kepalanya, bertanya ragu-
ragu, cemas, “Apakah di hati yang baru itu masih
tersisa namaku?”
***
Setahun silam. Di tempat yang sama.
Bedanya tidak ada kesedihan di sana. Aku
mengeluarkan kotak cincin batu bulan itu.
“Aku tahu ini bukan permata.” Tersenyum,
“Hanya cincin sederhana, berhiaskan batu bulan ,
simbol tanggal kelahiranmu. Apakah kau suka?”
Alysa mengangguk-angguk. Tersenyum amat
lebarnya. Menjulurkan tangannya. Dia mencoba
memasangkan cincin tersebut. Sumringah
menatap wajahku,
“Itu akan menjadi cincin pernikahan kita.”
Kalimat itu meluncur begitu saja. Aku lupa kalau
selama sebulan terakhir merencanakan banyak
hal. Menyiapkan prolog dan kalimat pembuka
yang indah. Malam itu, menatap wajahnya,
kalimat itu meluncur begitu saja.
Alysa menatapku. Matanya membulat. Mukanya
memerah. Tersenyum. Kemudian tersipu
mengangguk. Sungguh, malam itu berubah
seperti ada seribu kembang api yang meluncur
menghias angkasa. Hatiku menyala oleh rasa
bahagia. Keramaian rumah makan tepi jurang
lautan terasa bingar, orang-orang yang
menghabiskan makanan di atas meja.
Malam itu. Setahun silam.
Dan semua mulai dikerjakan. Keluarga saling
bertemu, tanggal pernikahan ditentukan, kartu
undangan disebar, hal-hal kecil diselesaikan,
semua berjalan begitu lancar.
Tetapi pernahkah kalian menyimak film-film.
Yang ketika pasangan itu siap menikah beberapa
hari lagi, salah-satu pemerannya entah kenapa
bertemu dengan seseorang—biasanya seseorang
itu calon mempelai perempuan. Seseorang yang
terlihat begitu sempurna. Seseorang yang
mengambil segalanya. Ketika kalian menonton
film itu, bahkan kalian tega membela perasaan
yang baru muncul di hati jagoan wanitanya.
Tega berharap agar pernikahan itu tidak jadi.
Berharap calon mempelai perempuan berhasil
mendapatkan seseorang yang tiba-tiba muncul,
amat memesona itu. Berharap cinta hebat yang
tumbuh mendadak yang menang, membenarkan
alasan si calon mempelai perempuan. Akui
sajalah, kita selalu membela cinta model ini.
Itulah yang terjadi denganku. Persis lima hari
sebelum kami menikah, Alysa bertemu dengan
pria gagah itu. Dalam sebuah pertemuan yang
mengesankan. Aku tidak peduli di mana, kapan,
dan entahlah pertemuan itu terjadi. Tidak peduli.
Sama tidak pedulinya siapa sesungguhnya
pemuda itu. Yang pasti dia meremukkan seluruh
kenangan indahku bersama Alysa.
Menghancurkan kedekatan kami , keluarga kami,
dan sebagainya dengan lima hari pertemuan. Ya
Tuhan, bagaimana mungkin hal seperti ini
terjadi?
Sungguh lelucon cinta yang tidak lucu.
”Maafkan aku.” Alysa berkata pelan, ”Aku, aku
tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.”
Astaga? Setelah bilang dia tidak bisa
melanjutkan rencana pernikahan kami, Alysa juga
tidak tahu apa yang sedang terjadi? Ini bencana
besar, jika tidak baginya, tapi setidaknya bagi
dua keluarga yang sudah menyiapkan banyak
hal.
”Aku, aku mencintainya.” Alysa menghela nafas,
”Kau tahu, akan terasa, akan terasa menyakitkan
kalau kita tetap menikah dengan kenyataan aku
mencintainya.”
Ya Tuhan? Dia mencintainya hanya dengan
pertemuan lima hari?
”Maafkan aku….” Suara Alysa bergetar, ”Kau
tahu, itu seperti cinta pertama pada pandangan
pertama. Aku, aku pikir semua rencana
pernikahan kita keliru.”
Debur ombak menghantam cadas terdengar
bagai lagu penuh kesedihan. Bukan, bukan
karena semua ini tidak aku mengerti yang
membuatku sakit hati. Bukan karena tiba-tiba,
bukan kenapa harus terjadi lima hari sebelum
pernikahan kami. Aku juga tidak mampu
membenci pria itu. Apa salahnya? Aku tahu,
selalu ada bagian yang tidak masuk akal dalam
perjalanan cinta. Tetapi lebih karena, lihatlah,
percakapan ini, aku tahu persis, separuh hatiku
akan pergi. Persis seperti sebuah daun berbentuk
hati, diiris paksa oleh belati tajam, dipotong dua.
Aku sama sekali tidak bisa mencegahnya.
Alysa membatalkan pernikahan, begitu saja.
Pakaian pengantin dikembalikan, gedung yang
disewa dibatalkan, katering yang disiapkan
diurungkan. Menyisakan pertanyaan-pertanyaan
teman, malu di wajah keluarga, menyisakan itu
semua. Itu sungguh masa-masa yang sulit.
“Kita tidak berjodoh. Maafkan aku.” Dan Alysa
pergi malam itu. Di tempat yang sama ketika
aku memperlihatkan cincin batu bulan itu
kepadanya.
***
Aku menghela nafas perlahan, bertanya perlahan,
berusaha memutus suasana canggung lima
menit terakhir, “Apa kau baik-baik saja?”
Alysa mengangkat kepalanya, mengangguk.
Hening sejenak. Lebih banyak kesunyian
menggantung di langit-langit rumah makan.
Malam pertemuan kesekian kalinya aku dengan
Alysa, malam ini, malam sekarang.
“Apakah, apakah di hati yang baru itu masih
tersisa namaku.” Alysa ragu-ragu bertanya lagi,
dengan suara yang semakin pelan dan semakin
cemas.
Aku terdiam. Mengusap wajah kebas.
Ombak semakin kencang menghantam cadas.
Berdebur.
Aku sungguh tidak menduga, setelah setahun
berhasil pergi dari segala kesedihan itu. Susah-
payah menyingkirkan kenangan lama yang selalu
menelusuk di malam-malam senyap. Alysa
mendadak kembali. Meneleponku dengan suara
tersendat. Meminta kami bertemu malam ini.
Dan aku sungguh tidak mengerti mengapa aku
harus menemuinya. Semua itu sudah selesai.
Bangunan hubungan kami sudah hancur
berkeping-keping, bahkan jejak pondasinya pun
tidak ada lagi. Hanyut tercerabut setahun silam.
Tetapi aku toh tetap menemuinya. Di tempat
pertama kali aku mengenalnya. Di tempat dia
membatalkan begitu saja rencana pernikahan
kami. Di tempat kenangan kami
Alysa datang mengenakan gaun putih. Syal hijau.
Matanya sembab, wajahnya sendu. Dan terisak
perlahan setelah setengah jam berlalu. Alysa
menceritakan banyak hal. Meski lebih banyak
menahan tangis. Aku hanya diam. Dulu, setiap
melihatnya menangis, aku pasti seolah ikut
menangis. Bergegas berusaha menghiburnya,
melucu, memberikan kata-kata motivasi, apa
saja.
Malam ini, aku hanya menatap kosong ke arah
lautan. Menyerahkan sapu-tangan. Lantas diam.
Apa yang harus kulakukan? Apa yang Alysa
harapkan?
Ketika hati itu terkoyak separuhnya setahun lalu,
aku sudah bersumpah untuk menguburnya
dalam-dalam. Berjanji berdamai meski tak akan
pernah kuasa melupakan. Malam ini saat Alysa
bilang hubungan hebatnya dengan pria
memesona itu gagal, aku sungguh tidak tahu apa
yang harus kulakukan. Apa aku harus senang?
Sedih? Marah? Tidak peduli? Ya Tuhan, ini
semua sungguh menyakitkan.
“Apakah di hati yang baru itu masih tersisa
namaku.” Alysa bertanya lagi, kali ini seperti
bertanya kosong.
Aku hanya diam. Lihatlah, Alysa dicampakkan
begitu saja. Itu menurut pengakuannya. Apa
yang sebenarnya terjadi, aku tidak tahu. Sama
tidak tahunya kenapa dia dulu tiba-tiba merasa
begitu jatuh cinta dan tega membatalkan
pernikahan kami. Itu bukan urusanku.
“Apakah, apakah di hati yang baru itu masih
tersisa namaku.” Suara Alysa kalah oleh desau
angin. Tertunduk.
Aku menggigit bibir, menggeleng, “Kau tahu, saat
itu aku akhirnya menyadari, aku tidak akan
pernah bisa melanjutkan hidup dengan hati yang
hanya tersisa separuh. Tidak bisa. Hati itu
sudah rusak, tidak utuh lagi. Maka aku
memutuskan membuat hati yang baru. Ya, hati
yang benar-benar baru.”
Alysa memberanikan diri mengangkat wajahnya,
cemas mendengar intonasi suaraku.
“Maafkan aku Alysa, aku sudah menikah. Bukan
dengan seseorang yang amat aku cintai, aku
inginkan. Tetapi setidaknya ia bisa
memberikanku sepotong hati yang baru.
Maafkan aku. Kau lihat. Ini cincin pernikahan
kami, batu giok. ” Aku menelan ludah.
Hening sejenak. Alysa mematung.
Aku mengangkat bahu.
Alysa menyeka ujung-ujung matanya.
Mengangguk pelan. Ia tahu persis itu simbol
batu tanggal kelahiranku. Malam ini semua
sungguh terasa menyesakkan. Gadis itu
beringsut berdiri dari tempat duduknya, beranjak
pergi. Aku menatap punggungnya hilang dari
balik pintu rumah makan.
Maafkan aku Alysa, aku berbisik pelan menatap
selimut gelap lautan. Melepas cincin itu. Ini
bukan cincin milikku. Ini kepunyaan adikku–yang
juga menyukai batu giok. Ada gunanya juga
memutuskan mengenakan cincin ini sebelum
bertemu dengan Alysa. Aku belum menikah. Aku
selalu mengharapkan kau kembali. Selalu.
Hingga detik ini. Bahkan minggu-minggu
pertama kau pergi aku tega berharap dan berdoa
Tuhan menakdirkan pria itu bernasib malang.
Tetapi malam ini, ketika melihat wajah sendumu,
mata sembabmu, semua cerita tidak masuk akal
itu, aku baru menyadari, cinta bukan sekadar
soal memaafkan. Cinta bukan sekadar soal
menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri .
Cinta adalah rasionalitas sempurna.
Jika kau memahami cinta adalah
perasaan irrasional, sesuatu yang tidak masuk
akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau
lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau
dengan mudah membenarkan apapun yang
terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan
kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena
kau tidak mampu mengendalikan perasaan
tersebut. Tidak lebih, tidak kurang.
Kenangan indah bersamamu akan kembali
memenuhi hari-hariku entah hingga kapan. Itu
benar. Membuatku sesak. Tapi aku tidak akan
membiarkan hidupku kembali dipenuhi harapan
hidup bersamamu. Sudah cukup. Biarlah sakit
hati ini menemani hari-hariku.
Biarlah aku menelannya bulat-bulat sambil
sempurna menumbuhkan hati yang baru,
memperbaiki banyak hal, memperbaiki diri
sendiri. Apa pepatah bilang? Ah iya, patah hati
tapi tetap sombong, patah-hati tapi tetap keren.

Pekan terindah...

Februari 2010 SMT
Februari 2013 K@I
Semoga 2014 pun
menjadi hadiah terindah lagi....

Hingga saat tiba

Kali ini bener bener patah... :'(
Ya Allah cape....
Udahan aja lah
Tapi apa ya hikmahnya
Kuatkanlah aku....  :'(
Inginku bukan hanya jadi temanmu atau sekedar sahabatmu yang slalu dengar ceritamu... tak perlu kau tanyakan ketulusan ...

Sabtu, 25 Januari 2014

Bosen

Buka semua akun mulai membosankan
Mungkin harus lebih banyak baxa yg lebih bermanfaat dan berbau ibadahpun harus ditingkatkan
Masiihhhhh
Masih dg judul yg sama
# ingin berdamai dengan diri sendiri
Maaf kalau gak jelas tiba2 ngindar..
sering2 ngilang
Apa2 unrespect... antipati
Dan segala tabiatku yg tak pernah ku ingin sadar bahwa mngkin ada kecewa didalamnya
Right... beda loohhh ya gak tahu ama gak pengen tahu
Gak lagi ama gak pernah
Tuhhhhhh gak sama....
Dan aku hanya ingin berdamai dg ku sendiri maaf jika menarik diri hanya saja tak pernah mengerti daripada saling menyakiti yasudah.....kita akhiri tanpa pernah kita memulainy #hebatkannnn?
Baiklah entah obat hati apa yg bisa ngilangin kekonyolan ini sementara dan entah sampai kapan aku bisa kembali seperti semula
Aku bukan berubah namun tak memungkinkan tuk sama lagi
#catet
Ku gak suka liat hiruk pikuk interaksi yg sangat buatku nahan nafas pake diafragma
Hmmm ....  cukup lah
Ku tahu...
Aku mang gak cantik
Ku juga sadar diri ku gak pinter
Lebih2 jaaaaauuuuhhhhhh dr kata shalihah
Gustiiiiii tapi please
Jangan hukum aku ma kata2 yg sensor aja lah ku juga sadar diri
silahkan tooohhh banyak yg lebih baik cuma mau gmn lg mang ku lom fokus ma jenjang sanjutnya

Sabtu, 18 Januari 2014

Feels like asia drama

Rabb... bilakah apa yang terjadi adalah kehendakMu yang menguatkanku tuk dapat mendengarnya. Atas sgala pernyataan yang tanpa pernah kulontarkan pwrtanyaan sebelumnya.
Indah betapa indahnya kepastian yang begitu nyata adanya
Hela do'a yang terbayar tunai buat ku tersadar lirih bisik hati ini didengar....
Mengapa tak dari awal kuberhenti...? Harusnya kupahami rambumu yang mengelakan sgala rasa.. yang menampikan harap.. harusnya ku pahami geliat hadirmu tak menepi
Lalu kini hanya menerima keadaan
Dan bersembunyi dalam senyuman andai kau baca mata ini
Terlalu abstrakkah ? Hingga kau tak mampu mengerti arti hadirmu dalam setiap langkahku...
Ku ingin milikimu
Itu saja tak ingin berbagi kasih namun nyatanya selir sekitarmu punahkan ketulusan yang terabaikan...